-->

Ads 720 x 90

PERMAINAN TRADISIONAL YANG JARANG DITEMUI LAGI DI SEKITAR KITA

   Mungkin sekarang sudah jarang anak-anak melakukan permainan ini, tapi jangan salah, permainan masa kecil dan tepatnya masa dulu ini sebenernya mempunyai nilai kegotongroyongan dan kerukunan..
: )
Apa saja permainan tradisonal yang kini sudah jarang kita mainkan?
sudamanda

_Main bola bekel (orang jawa biasa menyebutnya bekelan)
_Main gatheng, permainan seperti bekelan tapi biasanya menggunakan biji salak sebanyak 3 atau 5, kelereng, dan bisa juga menggunakan kerikil besar gitu..
_Dakon, masih ingat gak permainan yang satu ini, bisa menang kalau kita bisa nembak lubang lawan yang ada bijinya banyak.......... hahhaha..
Kalau udah kayak gitu lumbung kita bisa penuh dah, permainan ini juga biasa disebut lumbungan.
_Cublek-cublek suweng,  gimana cara mainnya? Orang yang “jaga” biasanya harus menebak digenggaman siapa kerikil yang disembunyikan..
_Gelasin, JurJuran, ini adalah sejenis permainan kubu-kubuan, satu kubu terdiri dari beberapa orang, setelah itu masing-masing kubu harus menjaga daerah pertahanan (rumah sendiri) agar tidak dijajah ma lawan, yahh sejenis kejar-kejaran gitulah..
_Egrang, dulu kalau lagi musim egrang, rame-rame buat egrang dari bambu,,,
Susah susah gampang lah.... jatuh sering kalu gak bisa jaga keseimbangan. : )
_Petak umpet, anak-anak jawa biasa menyebutnya dengan delikan. Seneng sih kalau menang, tapi giliran ‘jaga’ nangis juga. Karena sembunyinya temen-temen jauh dan gak bisa nemuin!
_Engklek, biasanya disebut “sudah manda” kalau di daerah Sragen. Seruu....
Dan masih banyak lagiiiiiiiiiiiiiiiii
Semoga artikel PERMAINAN TRADISIONAL YANG JARANG DITEMUI LAGI DI SEKITAR KITA bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter