“Tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu dan terus dilestarikan. Kita tidak berani meninggalkan tradisi ini demi keselamatan bersama,” kata Sadino (45) salah seorang panitia kegiatan itu, Sabtu (6/7).
Jolen yang dipersembahkan oleh setiap dusun itu dibawa beriringan menuju Kantor Desa untuk dipersembahkan bersama-sama setelah didahului dengan doa yang dipimpin tokoh agama setempat.
Jolen yang beratnya bisa mencapai satu kwintal itu menurut Yuli Kodrat (32) dan Sulis Margito (40) warga Dukuh Krajan Kulon Kemanukan, diusung dari rumah kepala dusun. Diiringi warga masyarakat hingga menjadi hiburan tersendiri.
Tradisi merti desa ini katanya, sudah menjadi kalender tahunan bagi warga Kemanukan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Yang Yang Maha Kuasa atas limpahan rezeki yang diterima. “Jolenan menjadi satu bentuk tradisi untuk memeriahkan acara ini,” jelas Sadino.(Nar)
krjogja.com
Posting Komentar
Posting Komentar
- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi