Masih ingatkah Anda tentang cerita-cerita pewayangan di Indonesia,
baik wayang kulit, golek, atau bahkan wayang orang. Biasanya kesenian ini
menjadi pertunjukan ketika ada sebuah acara pada jaman dahulu, tapi sekarang
perkembangan wayang ini semakin banyak ditayangkan di media televisi. Pada
wayang orang, obyek yang memerankan sebuah karakter dimainkan dengan
menambahkan assesoris berupa riasan, pakaian, serta topeng untuk menggambarkan
karakter wajah yang dimaksud.
Di Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan
khas Malang. Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng
Malang adalah sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota
Apel ini. Topeng ini pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala
itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun
jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng
Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti
pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu.
Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia,
dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta
menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng
Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan,
ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur. Sajian ini
nantinya dikolaborasikan dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah
pewayangan atau cerita tertentu menggunakan Topeng Malang. Perkemgbangan saat
ini Topeng Malang sudah dapat dinikmati dalam bentuk drama, ada yang
menceritakan tentang sosial dan humoran.
Beberapa sumber menyebutkan ada beberapa karakter unik dari Topeng
Malang seperti karakter “Demang” yang menggambarkan sosok pejabat kala itu,
“Dewi Kili Suci”, “Dewi Sekartaji” yang menggambarkan kecantikan, “Bilung” yang
menggambarkan karakter tidak teratur dan sebagainya. Kesenian Topeng Malang
kerap dimainkan sekarang ini ditingkat pejabat tinggi derah atau bahkan
pertunjukan khusus yang memang disengaja untuk menarik wisatawan datang ke
Malang. Uniknya lagi semua hasil dari Topeng Malang dibuat berdasarkan alur
tradisional, dari memilih bahan kayu, mengukir, pembentukan karakter, sampai
proses pengecatan semua dilakukan secara manual.
Topeng Malang yang semakin tergerus jaman kini sudah mulai
beranjak membaik, pemerintah daerah pun menjadikan Topeng Malang sebagai salah
satu hasil seni yang perlu dilestarikan dan diturunkan pada generasi penerus.
Seorang maestro Topeng Malang yang masih eksis hingga sekarang ini adalah Mbah
gimun, beliau memainkan bahkan membuat Topeng Malang sendiri sejak tahun 1939
sampai sekarang, bahkan Musium Rekor Indonesia pernah memberikan apresiasi
karena keteguhannya melestarikan Topeng Malang. Semoga dengan banyaknya
apresiasi yang terus digalang menjadikan Topeng Malang semakin berkembang
dengan karakter-karakter yang lebih baik dan bermutu lagi.
Posting Komentar
Posting Komentar
- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi