Rencana dan tak-tik licik Kurawa mungkin diadopsi oleh perancang bom buku dan pelaku terror lain di Nusantara. Diantara lakon kecurangan Kurawa yang paling sering dilakonkan adalah peristiwa pembakaran tempat pengasingan anak-anak Pandudewanata atau biasa dilakonkan dengan judul “Bale Sigolo-Golo”.
Sebagai kesan bahwa dilubuk hati Kurawa yang paling dalam masih ada rasa welas asih pada adik-adiknya. Maka dibangunkanlah sebuah hunian di tengah hutan yang di desain khusus oleh arsitek muda negeri Astina yaitu Puracona. Berhubung belum ada komputer yang bisa menjalankan aplikasi desain bangun ruang semacam Autocad dan sekelaminnya. Maka desain yang dibuat Puracona dari sang developer Destarata ayah Kurawa adalah desain sebuah rumah mudah terbakar dengan alasan karena ini hanya tempat tinggal sementara.
Widura melalui laporan dari mata-matanya Kanana, kasihan mendengar akal busuk para Kurawa, akhirnya membuatkan gorong-gorong sehingga pada saat kebakaran terjadi selamatlah Pandawa dan ibu Kunti. Itu versi India.
Tapi menurut gareng “Kalau versi Nusantara Pandawa diselamatkan oleh Mozila Firefox alias musang …lewat gorong-gorongnya”. Gorong-gorong punya musang ini tembus ke Kahyangan Sang Hyang Anantaboga. Bataranya bangsa ular dimana akhirnya Bima dinikahkan dengan Dewi Nagagini. Kelak mereka beranak Antareja. Ini versi Nusantara.
Ada juga versi yang Paling Nusantara. Pandawa yang berhasil selamat dan keluar dari gorong-gorong tak naik ke Kahyangan Hyang Antaboga tapi Mak…jleeggg tiba di pelabuhan Tanjung Priok kemudian Pandawa dan ibu Kunti naik ke kapal tampomas II yang akhirnya terbakar di tengah laut jawa.
Untungnya Pandawa dan ibu Kunti bukan termasuk 431 korban tewas, Pandawa masuk dalam 288 korban yang hilang bersama tenggelamnya kapal naas yang sudah seumuran Yudistira itu. Bima dan adik-adiknya diselamatkan Dewi Nagagini yang sedang jalan-jalan dilaut Jawa, barulah diajak naik ke Kahyangan Sang Hyang Antaboga.
Sedangkan kebakaran kapal yang menjadi pemanggang sekitar 500-an orang itu bernasib sama seperti kasus-kasus kecelakaan transportasi di Nusantara hanya dianggap sebagai “musibah”. Penyebab pasti kebakaran dan dugaan factor kesengajaan tidak pernah terungkap sampai sekarang? Sama seperti banyaknya pertanyaan yang tak terjawab, dan banyaknya kasus-kasus besar yang tidak terungkap.
Demikianlah lakon Bale Sigolo-Golo versi paling nusantara karena korbanya tak hanya lima Pandawa dan ibu mereka. Tapi ratusan nyawa manusia.
Artikel ini hanya sebuah coretan kecil dalam gerakan melawan lupa, bukankah sudah banyak anak-anak bangsa yang melupakan cerita-cerita wayang versi nusantara, dan kejadian-kejadian tentang ketidakadilan di nusantara.
By : Edy Siswoyo
http://sejarah.kompasiana.com/2011/05/26/bale-sigolo-golo-versi-paling-nusantara/
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 1
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 2
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 3
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 4
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 5
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 6
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 7
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo 8
Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo
Semoga artikel Ki Nartosabdho - Bale Golo-golo bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com
Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.
Posting Komentar
Posting Komentar
- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi