32. Dunia mistik dan ramalan Indonesia
Indonesia termasuk negara yang kaya dengan dunia mistis alias gaib, termasuk soal ramal-meramal.
Salah satunya tercatat nama Prabu Jayabaya, yang memerintah Kerajaan Kediri sekitar tahun 400-an Masehi.
Dari sekian banyak ramalan Jayabaya, yang sangat tersohor adalah ramalan tentang siapa orang yang akan memimpin Indonesia (baca: Presiden Indonesia).
Pemimpin pertama yakni Soekarno, digambarkan sebagai orang yang :
- memakai kopiah warna hitam (kethu bengi)
- sudah tidak punya ayah (yatim)
- suaranya menggelegar
- berkharisma
- bergelar serba mulia (Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Tertinggi ABRI)
- kebal terhadap berbagai senjata (sering lolos dari percobaan pembunuhan)
- punya kelemahan mudah dirayu wanita cantik
- tidak berdaya terhadap anak-anak kecil yang mengelilingi rumah beliau (mundurnya Soekarno karena di demo para pelajar dan mahasiswa)
- sering mengumpat orang asing (anti imperialisme)
Pemimpin kedua yakni Soeharto, digambarkan sebagai orang yang :
- didukung oleh “Kartika Eka Paksi” (ini lambang yang digunakan ABRI)
- memakai topi baja hijau atau tutup kwali lumuten (militer)
- kaya raya
- menjadi pemimpin dunia (Soeharto menggagas membentuk ASEAN, dimana konon menurut sejarahnya, ASEAN merupakan kesatuan dari kerajaan Majapahit)
- digantikan oleh “Raja dari negeri seberang” (Soeharto digantikan oleh BJ. Habibie yang berasal dari Nusa Srenggi, Sulawesi)
Setelah era kedua pemimpin tersebut, Jayabaya meramalkan akan muncul pemimpin yang digambarkan sebagai Raja yang :
- bergelar Satriya Piningit
- sudah tidak punya ayah-ibu
- telah lulus Weda Jawa
- bersenjatakan Trisula
Karena ramalan-ramalan sebelumnya berupa kiasan, kita pun tidak mengerti siapa yang dimaksud dengan Satriya Piningit.
Ramalan Jayabaya yang tak kalah terkenalnya pula adalah 2 huruf akhir/sebagian kata nama pemimpin Indonesia yang dirangkum dalam sebuah kata NOTONOGORO.
Dan hal itu sudah pula terbukti dengan 3 periode masa pemerintahan presiden Indonesia, yaitu: SoekarNO, SoeharTO, Susilo Bambang YudhoyoNO.
Bagaimana dengan BJ Habibie, Megawati dan Abdurahman Wahid atau Gus Dur? Tiga Presiden itu tidak dihitung karena tidak memerintah selama satu masa pemerintahan penuh.
Posting Komentar
Posting Komentar
- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi