-->

Ads 720 x 90

Tradisi nguras sumur dan mandi lumpur yang dilakukan warga Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati, Grobogan.

GROBOGAN  - Di saat warga lain susah mencari air bersih pada musim kemarau seperti sekarang ini, lain dengan warga Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati, Grobogan. Kamis (29/08/2013) tadi siang, mereka menguras sumur di tanah pundhen desa setempat. Mereka secara bergotong royong menguras sumur dengan ember yang diikat dengan tali tambang. Konon air sumur setempat tidak pernah habis atau mongering.
“Tradisi ini sudah ada semenjak nenek moyang kita. Warga hanya meneruskan tradisi. Sumur yang dikurang bernama Diyeng,” kata Kepala Desa Lemah Putih, Hartoyo, di sela-sela mengikuti ritual nguras sumur.
Dijelaskan, orang yang menguras Sumur Diyeng bukan sembarang orang. Harus ada silsilah dari nenek moyang yang dulu mbau rekso tersebut. Jika  dilakukan sembarang orang yang turun ke dalam sumur tersebut, air yang keluar bukan jernih, melainkan keruh dan bau. Setiap dilakukan pengurasan, warga memilih hari Kamis Kliwon atau Jumat Legi pada musim kemarau.
Sebelum pengurasan dimulai, warga menyembelih seekor sapi dan dimasak untuk dimakan bersama. Selain acara pengurasan sumur dan mandi lumpur bersama, ada pementasan seni tayub yang digelar selama dua hari berturut-turut. “Penari tayub putri atau yang biasa disebut ledhek tidak diperbolehkan menari di saat mereka datang bulan,” tambah Suparno (65), salah seorang sesepuh desa setempat.
Menurut warga, Sumur Diyeng dipercaya sebagai sumber mata air untuk menghidupi masyarakat Desa Lemah Putih. Tidak sedikit pengunjung dari luar daerah datang mengambil air sumur tersebut. Mereka percaya, air Sumur Diyeng bias menyembuhkan berbagai penyakit dan membawa keberuntungan.

sumber
Semoga artikel Tradisi nguras sumur dan mandi lumpur yang dilakukan warga Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati, Grobogan. bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter