-->

Ads 720 x 90

Tari Kuntulan


Kuntulan berasal dari kata Kun ‑ tauw yang berarti merupakaan jenis Seni bela diri dan juga berasal dari kata KUNTUL yang berarti jenis burung Angsa yang berwama putih, sehingga dari dua artinya tersebut kesenian Tari Kuntulan di Kota Magelang mempunyai 2 ( dua ) ciri khas :
1. Gerakan Tari Kuntulan merupakan penghalusan / penyarnaran dari gerakan bela diri.
2. Kostum Tarl Kuntulan menggunakan wama putih ‑ putih (atas / bawah) yang merupakan warna khas burung kuntul

Tari kuntulan tumbuh dan berkembang diperkirakan pada masa perang Diponegoro Tahun 1825 ‑ 1830 hal ini digunakan untuk mengelabuhi Pemerintah Belanda agar Laskar ‑ Laskar Pangeran Diponegoro di dalam menyusun kekuatan ( Gladi Keprajuritan ) tidak tercium oleh Belanda, Maka gerakan ‑ gerakan bela dirl tersebut diperhalus dan benirama serta diiringi dengan rebana maupun syair ‑ syairnya keragaman.
Dan pada awal ‑ awal berkembangnya, selain dimainkan oleh prajunt laskar Pangeran Diponegoro, juga di ajarkan kepada masyarakat sekitar.Seiring dengan berjalanya waktu untuk saat ini " Tari Kuntulan " sudah mengalami beberapa perkembangan baik dari segi kostum maupun gerakan tanpa harus mengurangi makna maupun kesakralan dari tari kuntulan tersebut namun hanya untuk lebih menarik bagi generasi sekarang.
Untuk saat ini " tari kuntulan "sudah berkembang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan berdirinya sanggar " tari kuntulan " di sekolah sekolah lanjutan tingkat pertarna maupun tingkat atas di Kota Magelang. Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata secara rutin mengadakan pembinaan dan rnernfasilitasi untuk tampil diberbagai event.
Selain itu juga mengadakan perlombaan tari kuntulan setiap tahun, bagi sanggar ‑ sanggar tersebut yang bertujuan untuk memaeu presentasimaupun kreasi.

JUMLAH PENARI: MIN 10 ORANG
WARNA SERAGAM KHAS PUTIH ‑ PUTIH/, diitambah asesoris lain terdiri dari Kalung Kace, Kain dan mote, Ubel dalam dan luar berplisir, Bersepatu dan berkaos kaki putih, Gelang berbahan kain, Ikat pinggang, Celana panjang putih dan Properti :  Kipas
INSTRUMEN MUSIK terdiri dari : Kenthing, Kenthung, Rebana, Kendhang, Kecer, Bedhug, Vokalis


SORENG

Kesenian Soreng ini rnenceritakan perlawanan antara Sultan Hadiwijaya Kadipaten Pajang dan Adipati Ario Penangsang dari Jipang Panolan. Persilisihan  Hadi Wijaya dengan Adipati Ario Penangsang adalah perselisihan kcluarga keturunan SultanTrenggana

Seorang Prajurit Soreng Pati dan Soreng Rana adalah Prajurit andalana  Adipati Ario Penangsang, dengan kesaktiannya mempersiapkan. wadyabala berlatih, setelah beberapa kesaktiannya disampaikankepada para wadyabalanya yang disertai dengan ketrampilan mengunakan pusaka, dicobalah satu persatu untuk adu kesaktian temasuk para prkathik. tekni ini dilakukan dalarn bentuk tarian.

Sampai puncaknya adalah persiapan pemberangkatan perang untuk melawan prajurit Sultan Hadi Wijaya, peperangan antara Arya Penangsang dan Sultan Hadi Wijaya tidak pernah selesai, sebab diantara kehencian itu adalah keluarga.

Semoga artikel Tari Kuntulan bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter