-->

Ads 720 x 90

KESENIAN APLANG


Terbentuknya Kesenian Aplang, berasal dari tradisi penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Penyebaran agama Islam pada waktu itu menggunakan beberapa cara, salah satunya adalah kesenian. Di Desa Kali Wuluh Kecamatan Mandiraja terdapat Group Perjanjen, sebuah alat untuk menyebarkan agama Islam, berupa melagukan ayat suci al Quran dan syair‑syair berbahasa Jawa dengan diiringi rebana. Pada sekitar tahun 1950‑an terbentuk Kesenian Angguk yang merupakan perkembangan dari Perjanjen. Kesenian ini terbentuk dengan menambahkan gerakan silat yang dilakukan beberapa laki‑laki pada Perjanjen. Setelah beberapa waktu Kesenian Angguk tidak aktif, kemudian tumbuh Kesenian Daeng. Kesenian Daeng ini dengan mengganti pemain laki‑laki pada Angguk dengan pemain wanita. Penggantian ini karena dirasa pemain wanita lebih menarik orang untuk menyaksikan kesenian ini. Kata daeng berasal dari kata beda tetapi aeng ( aneh ), yang dimaksud berbeda adalah berbeda dari Kesenian Angguk.

Beberapa waktu kemudian pada kesenian Daeng dilakukan penambahan pemain pria. Penambahan pemain dikarenakan agar kesenian Daeng lebih atraktif. Kesenian Daeng berubah nama menjadi Aplang. Kata aplang berasal dari gerakan silat yang dilakukan dengan merentangkan tangan ( dhaplang ). Dalam kesenian Aplang terjadi penambahan alat musik yang mengiringinya, antara lain kendang, rebana, bedug dan genjring. Beberapa cerita dan syair puji‑pujian yang dilagukan menggunakan bahasa Arab dan Jawa.

Sumber
Semoga artikel KESENIAN APLANG bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter