-->

Ads 720 x 90

Kirab Malem Selikuran Kembali Di Satukan

Kirab Malem Selikuran yang dalam beberapa tahun terakhir terpecah, mulai tahun ini disatukan kembali, sekaligus sebagai penanda penyelesaian konflik internal di tubuh Keraton Kasunanan Solo. Dalam beberapa tahun terakhir, pihak Keraton Kasunanan Solo melangsungkan upacara tradisi Malem Selikuran secara internal, sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga menggelar acara serupa dalam bentuk Festival Ting.

Waklikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menjawab wartawan, di Balaikota, Kamis (8/6/2017) mengungkapkan, sejauh ini teknis pelaksanaan Malem Selikuran masih dalam proses pematangan antara Pemkot Solo dengan Keraton Kasunanan Solo. Yang pasti, agenda Malem Selikuran tahun ini digelar lebih semarak dengan tetap mengedepankan sisi ritual keagamaan. Sedangkan penyelenggara utama, diserahkan sepenuhnya kepada Sinuhun Pakoe Boewono XIII Hangabehi, sedangkan Pemkot Solo tak lebih sekadar memfasilitasi serta mendukung berbagai hal yang diperlukan keraton.

Sebelum terjadi konflik diantara keluarga Keraton Kasunanan Solo, upacara tradisi Malem Selikuran diselenggarakan bersama dengan Pemkot Solo. Waktu itu, tradisi menyambut malam lailatul qadar itu, ditandai dengan kirab dari Keraton Kasunanan Solo hingga Taman Sriwedari dengan berbagai ubarampe makanan serta pawai ting. Namun, ketika terjadi pertikaian keluarga, pihak Keraton kasunanan melangsungkan Malem Selikuran dengan prosesi kirab mengelilingi kompleks keraton dan berakhir di Masjid Agung. Sedangkan Pemkiot Solo juga menggelar acara serupa dalam bentuk pawai ting dari Balaikota ke Taman Sriwedari.

Tahun ini, Pemkot Solo tak lagi melangsungkan pawai ting, tambah pria bersapaan akrab Rudy, sebab agenda Malem Selikuran disatukan dengan Keraton Kasunanan Solo sebagaimana dilakukan sebelum terjadi konflik keluarga. Hanya saja, dia memang belum bisa merinci secara detil teknis pelaksanaan tradisi Malem Selikuran kali ini, sebab melibatkan berbagai pihak. Selain Keraton kasunanan sebagai pemangku kepentingan tradisi malem Selikuran serta Pemkot Solo sebagai pemilik wilayah, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) juga ikut terlibat.

Dia berharap, momentum penyatuan pelaksanaan Malem Selikuran ini, menjadi awal yang baik bagi pembenahan Keraton Kasunanan Solo, baik dari sisi bangunan fisik maupun pengelolaan. Dalam tiga bulan terakhir, upaya pembenahan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) serrta sejumah kementerian terkait, mewakili pemerintah pusat.

sumber: http://krjogja.com/web/news/read/35025/Tradisi_Malem_Selikuran_Disatukan_Kembali
Semoga artikel Kirab Malem Selikuran Kembali Di Satukan bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar

- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Tidak Boleh Promosi

Subscribe Our Newsletter