-->

Ads 720 x 90

TARI ZIPPIN PESISIRAN


Sejarah terciptanya rebana dan tari zippin pesisiran di kabupaten Demak di mulai dengan kebiasaan pemuda‑pemudi muslim Demak yang sering berkumpul di Masjid atau di Langgar/Musholla untuk memanjatkan puji‑pujian kepada Allah SWT ( Sholawatan, Berjanjen) dengan iringan Terbang.
AwaInya, dalarn satu group Rebana dan Tari Zippin Demak terdiri dari pemain putra saja atau pemain putri saja, ini dikandung maksud sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi/pergaulan.

Jumlah pemain dalam tari zippin adalah bebas, tidak ada jumlah yang baku. Namun yang pasti, dalarn satu group Tari Zippin teridiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu pernusik, penyanyi, dan penari.
Musik‑ pengiring terdiri dari Kendang Genjring, Kenthang Kenthing, Gendhang Gendhung, Ketiplak, Kencer. Namun dalam perkembangannya, alat‑alat/ instrument musik tradisional tersebut sering ditambah dengan balasik, gambus, biola, juga dipadukan/ dikolaborasikan dengan musik modem seperti drum, guitar, dan organ
Mengenai lagu yang dibawakan awal mulanya adalah lagu‑lagu dengan syair bahasa Arab, pada perkembangannya lagu yang digunakan bukan hanya lagu bahasa Arab, tetapi juga bersyair bahasa daerah (Jawa) dan Bahasa Indonesia. Baik itu lagu‑lagu asli berbahasa Jawa, Bahasa Indonesia, maupun lagu terjemahan dari lagu berbahasa Arab.

Semoga artikel TARI ZIPPIN PESISIRAN bisa menambah wawasan bagi sobat mbudayajawa yang mampir kesini, kalau sobat mbudaya jawa mempunyai cerita tentang tradisi, kesenian, budaya yang terdapat di daerah sobat mbudayajawa bisa langsung di kirimkan ke mengenalbudayajawa@gmail.com

Jangan lupa klik tombol di bawah ini untuk share ke teman-teman dan bersama kita lestarikan budaya kita sendiri agar tidak hilang oleh jaman.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter